kependudukan
kependudukan
Penduduk adalah mereka yang berada di dalam dan bertempat tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah negara (menetap) lahir secara turun-temurun dan besar di negara tersebut. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi
2, yaitu :
1. Orang
yang tinggal di daerah tersebut
2. Orang
yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang
yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti
kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Ilmu yang mempelajari tentang
masalah kependudukan adalah Demografi. Istilah Demografi pertama kali ditemukan
oleh Achille Guillard. Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari
dinamika kependudukan manusia. Meliputi didalamnya ukuran, struktur dan
distribusi penduduk serta bagaimana jumlah penduduk setiap waktu akibat
kelahiran, kematian, migrasi dan penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk
masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria
seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama atau etnisitas tertentu.
Beberapa Masalah
Kependudukan
Beberapa permasalahan kependudukan,
khususnya di Indonesia:
1. Masalah akibat angka kelahiran
Jika fertilitas semakin
meningkat maka akan menjadi beban pemerintah dalam hal penyediaan aspek fisik
misalnya fasilitas kesehatan. Selain itu pertumbuhan penduduk akan semakin
meningkat tinggi akibatnya bagi suatu negara berkembang akan menunjukkan
korelasi negatif dengan tingkat kesejahteraan penduduknya.
2. Masalah akibat angka kematian
Semakin bertambah angka harapan
hidup berarti perlu adanya peran pemerintah dalam menyediakan fasilitas
penampungan dan penyediaan gizi yang memadai bagi anak balita. Sebaliknya
apabila tingkat mortalitas tinggi akan berdampak terhadap reputasi indonesia di
mata dunia.
3. Masalah Jumlah Penduduk
Masalah yang timbul akibat
jumlah penduduk adalah aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga
karena banyaknya beban tanggungan sehingga sulit untuk memenuhi gizi yang
dibutuhkan.
4. Masalah mobilitas Penduduk
Pertumbuhan penduduk perkotaan
selalu menunjukkan peningkatan yang terus menerus hal ini disebabkan pesatnya
perkembangan ekonomi dengan perkembangan industri pertumbuhan sarana dan
prasarana jalan perkotaan.
5. Masalah Kepadatan Penduduk
Ketidakseimbangan kepadatan
penduduk ini mengakibatkan ketidakmerataan pembangunan baik fisik maupun
nonfisik yang selanjutnya mengakibatkan keinginan pindah semakin tinggi.
Sekarang kita mencoba mengidentifikasi
kerusakan lingkungan yang disebabkan tingkah laku manusia yaitu masalah
kependudukan. Berikut contoh-contoh identifikasi masalah kependudukan yang
dapat merusak lingkungan :
1. Jumlah penduduk yang
meningkat tiap tahun, baik secara kelahiran maupun arus urbanisasi/imigrasi, menyebabkan
banyaknya lahan untuk dijadikan pemukiman sehingga lahan hijau terutama di
daerah perkotaan semakin sempit.
2. Penduduk suku-suku primitif
yang masih memakai sistem berpindah tempat tinggal menyebabkan banyak lahan
hutan yang dibuka sebagai pemukiman penduduk menjadi gundul karena tidak adanya
penggantian pohon kembali (reboisasi).
3. Meningkatnya jumlah penduduk
berarti juga peningkatan produksi sampah harian atau limbah. Limbah-limbah itu
ada kalanya berupa sampah biologis manusia (feses), sampah rumah tangga,
pertanian, industri, transportasi, dan lain-lain. Sampah-sampah tersebut
merupakan sumber polusi, baik polusi tanah, air, maupun udara dan ini sangat
berpengaruh pada kesehatan.
4. Tuntutan bahan pangan yang
terus meningkat menyebabkan pengalihfungsian suatu lahan menjadi tempat
penghasil bahan pangan tersebut, seperti penggundulan bukit resapan air menjadi
lahan bercocok tanam sayur dan akibatnya terjadi longsor.
5. Terjadinya ekplorasi ataupun
eksploitasi besar-besaran terhadap lingkungan maupun sumber daya alam, seperti kegiatan
pertambangan, penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman, dan pendirian bangunan liar
di daerah aliran sungai (DAS).
6. Meningkatnya jumlah penduduk
menyebabkan meningkatnya jumlah kebutuhan air tanah yang berarti meningkatnya
jumlah sumur untuk memenuhi jumlah kebutuhan air tersebut dan berarti akan
terjadi peningkatan perusakan permukaan bumi karenanya.
7. Pada suatu lingkungan padat
penduduk berarti semakin banyak dilakukan pembangunan tempat tinggal yang
berarti dilakukan pembukaan lahan untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang
mengakibatkan menurunya tingkat produktivitas tanah, yang tadinya subur menjadi
gersang karena berkurangnya tumbuhan penghasil zat hara.
8. Pada lingkungan padat
penduduk di hasilkan banyak gas buang seperti gas karbon monoksida (CO) maupun
gas karbon dioksida (CO2) yang tidak diimbangi dengan berlimpahnya O2
karena berkurangnya jumlah tanaman di lahan tersebut sehingga hal ini menyebabkan
menurunya kualitas udara.
Dasar-dasar ilmu kependudukan
Salah satu definisi dari Ilmu kependudukan adalah : suatu ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumah, sruktur (komposisi penduduk dan perkembangan dan perubahannya. (Multilingual Demografic Dictionary, 1982).
Definisi lain yang dikemukakan oleh ahli lain adalah : Ilmu yang mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan dan penyebab perubahan-perubahan yang terjadi tersebut. yang biasanya timbul karena natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak teritorial (migrasi) dan mobilitas sosial (perubahan status). (Philip M. Hauser dan Duddley Duncan. 1959 )
Jadi dapat disimpulkan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah, yang strukturnya meliputi : Jumlah, Persebaran dan Komposisi Penduduk. Struktur penduduk ini dapat selalu berubah-rubah dan perubahan ini disebabkan karena proses demografi yaitu : kelahiran, kematian dan migrasi penduduk.
3 (tiga) variable dasar demografi (basic demografic variable) :
- having children
- moving
- dying
1. Kajian kependudukan secara statistika dan matematika menyangkut perubahan penduduk, besar/jumlah, komposisi dan distribusi penduduk melalui 5 komponen demografi yakni fertillitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial (Bogue, 1976)
2. Barcley (1981) lebih menekankan pada kajian tentang perilaku penduduk secara keseluruhan buan pada perorangan dengan fokus kajian pada statistika dan matematika (Pure Demografi)
3. Houser and Duncan, lebih menitikberatkan pda dampak yang ditimbulkan oleh perubahan-perubahan penduduk (akses dari persebaran dan komposisi)
Dalam ilmu kependudukan juga dikenal istilah Study kependudukan, yaitu : segala perubahan yang berhubungan dengan aspek kehidupan berupa komponen-komponen (kelahiran, kematian dan perpindahan) yang berkaitan dengan jumah, komposisi dan distribusi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.
Ruang Lingkup Ilmu Kependudukan
Demografi menekankan pada kajian-kajian sebagai berikut :
- Besar atau jumlah, komposisi dan distribusi penduduk dalam suatu wilayah
- Perubahan-perubahan dari jumlah penduduk, komposisi dan distribusinya.
- Komponen-komponen dari perubahan tersebut
- Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan komponen-komponen tersebut
- Konsekuensi dari perubahan baik jumlah, komposisi ataupun distribusi dalam komponen-komponen tersebut
- Besar atau jumlah penduduk hanya dapat berubah melalui fertilitas, mortalitas dan migrasi.
- Bilamana seseorang lahir, mati atau pindah berarti secara terus menerus penduduk bertamah atau bekurang
- Penduduk bertambah dengan cara kelahiran , pindah datang (moving-in) ke suatu wilayah
- Demikian pula jumlah penduduk akan berkurang dengan adanya kematian atau perpindahan keluar (moving-out) dari suatu wilayah
Sumber data yang biasanya dipakai dalam ilmu kependudukan adalah segala terbitan resmi, baik dalam bentuk angka grafik atau gambar yang merupakan sumber data.
Guna menganalisa demografi suatu masyarakat secara geografis perlu diketahui berapa jumlah penduduk yang tinggal disana. bagaimana penyebarannya, bagaimana penyebarannya, berapa yang lahir dan yang mati dalam tahun berjalan, berapa yang masuk (moving-in) dan berapa yang keluar (moving-out).
jenis informasi utama yang diperlukan dalam studi kependudukan :
- population size and distribution
- population process (fertility, mortality and migration)
- Population structure dan characteristic
SENSUS PENDUDUK
Suatu perhitungan penduduk secara lengkap dengan menghitung seluruh populasi dalam suatu negara, biasanya dilakukan karena pemerintah ingin mendapatkan data setiap penduduk yang meliputi : nama, alamat, hubungan dengan kepala keluarga, jenis kelamin, etnis, agama, umur, tahun kelahiran, status perkawinan, kewarganegaraan, dan lain-lain.
Jadi sensus penduduk merupakan keseluruhan proses pengumpulan data (collecting), menghimpun dan menyusun (compiling) dan menerbitkan data-data yang meliputi semua orang pada waktu tertentu di suatu negara atau wilayah tertentu.
Ada beberapa karakteristik perbedaan antara sensus dengan pengumpulan data yang lain, yaitu :
- Semua orang atau penduduk yang hidup dalam wilayah tercacah harus tercakup
- Serentak dilakukan pada satu waktu tertentu
- Dilaksanakan di suatu wilayah tertentu.
Bila sensus meliputi seluruh penduduk maka survey hanya mengambil sampel dari seluruh populasi saja.
Kelebihan survey adalah :
- Pengambilan data terkonsentrasi untuk tujuan tertentu karena itu sangat berpotensi untuk dikembangkan baik dalam skala besar maupun kecil.
- Dilaksanakan oleh orang lain yang berbeda dan biasanya terdiri dari tenaga profesional sesuai dengan sasaran masing-masing dan dilaksanakan dengan cara yang berbeda pula
- Biaya (cost) bisa lebih hemat sesuai dengan cakupannya
REGISTRASI VITAL
sistem ini telah dikenal sejak alam, Yaitu suatu pengumpulan data mengenai peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam masyaraat, sperti : kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, adopsi, migrasi dan lain sebagainya.
Jadi singkatanya registrasi viatla adalah semua sumber sejarah yang tercatat secara resmi baik oleh pemerintah maupun oleh badan swasta lainnya.
Kelebihan dari sisitem Registrasi adalah : data bertahan lama dan gampang diperoleh kapan saja diperlukan
Tujuan Kajian Kependudukan
Dilihat dari variable dasar demografi dan karakteristic penduduk maka para pakar bersepakat menyatakan tujuan utama kajian ilmu kependudukan adalah :
- Mengetahui kualitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu
- Menjelaskan pertumbuhan masa yang lampau, penurunannya dan persebarannya dengan data yang tersedia
- mengembangkan sebab akibat anatara perkembangan laju pertumbuhan penduduk dengan berbagai aspek sosial lainnya
- Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dengan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
Population perspekstif ialah suatu pandangan yang berhubungan erat dengan informasi dasar akan teori-teori atau pandangan bagaimana dunia berasimilasi secara demografi
Secara luas dalam hal ini dikenal adanya 2 doctrine :
I. Doktrin Pro – Natalis
Masyarakat zaman dulu hanya menganut 1 paham yang menginginkan keberadaan penduduk yang banyak sebagai generasi penggantiakibat tingkat kematian yang telalu tinggi.
Plato dalam tulisannya “The Law” menekankan bahwa kestabilan jumlah penduduk amat penting demi untuk menjamin kesempurnaan hidup manusia.
Zaman emperium Romawi, dibawah Caesar Julius dan Agustus Caesar ditandai dengan penganut Doktrin Pro-natalis.
Dalam hal ini penduduk yang banyak mutlak harus dipersiapakan untuk kesiapan angkatan perang yang akan menjamin keselamatan emperiumnya. Jadi paham ini lebih banyak dianut oleh raja-raja zaman dahulu atau paling kurang masih memiliki pemikiran tradisional.
II. Doctrine Anti – Natalis
Paham ini didominasi oleh aliran kristenisi yang mulai berkembang di Eropa Tengah, dan doktrin ini berkembang dengan sangat pesat.
Dewasa ini hampir semua negara berkembanng atau maju sudah menganut doktrin Anti-Natalis, karena dalam kenyataannya proses pembangunan ekonomi harus berorientasi pada keseimbangan antara jumlah penduduk dengan pertumbuhan ekonomi.
” Pandangan Maltus”
Thomas Robert Maltus (1798) seorang ahli di bidang ekonomi yang juga seorang pendeta terkenal di Inggris. Maltus saat itu berpandangan bahwa : penduduk memiliki kemampuan laur biasa untuk berkembang. Jika pertumbuhan penduduk tersebut tidak dikendalikan maka pertumbuhannya akan mengikut deret pola ukur (2, 4, 8, 16, 32, ……), sedangkan pertumbuhan ekonomi dan pangan akan mengikuti deret pola hitung (1, 2, 3, 4, 5, …………)
Menurut Maltus ada 2 cara pengendaliannya, yaitu :
- Positive Check : yaitu cara pengendalian yang tidak moralis dan tidak dapat dikontrol seperti perang, wabah, atau perlakuan manusia lainnya yang tidak berperikemanusiaan.
- Preventive Check : yaitu dengan pengekangan moral dalam membatasi kelahiran (birth control ). dan untuk ini cara yang dianjurkan adalah dengan menunda atau pendewasaan perkawinan (PUP)
- Manusia memiliki kemampuan berkembang secara alamiah dan tidak terbatas secara natural
- Sedangkan penigkatan makanan selalu tidak akan mengimbangi pertumbuahn penduduk.
- Pertumbuhan penduduk yang pesat juga akan menciptakan pengangguran (unemployment)
Paham Marvist
Karl Marvist dan Friedrich Engels (1834) adalh generasi sesudah Maltus.
Paham Marvist umumnya tidak setuju dengan pandangan Maltus, karena menurutnya paham Maltus bertentangan dengan nurani manusia.
Dasar Pegangan Marvist adalah :
- Beranjak dari pengalaman bahwa manusia sepanjang sejarah akan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
- Beda pandangan Marvist dan Maltus adalah pada “Natural Resource” tidak bisa dikembangkan atau mengimbangi kecepatan pertumbuhan penduduk.
- Kalangan pesimis bersiteguh bahwa pertumbuhan penduduk adalah sesuatu yang sangat mengerikan sperti suatu ledakan bom yang dahsyat, sedangkan kalangan optimis berharap pertumbuhan penduduk pertumbuhan penduduk akan diimbangkan dengan penemuan dan kemajuan tekhnologi
- Apakah anda seorang pesimis atau optimis, yang pasti anda akan hidup dan berjuang bersama jutaan manusia lainnya seperti sekarang.
- Ruang lingkup kajian demografi meliputi semua persoalan yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh besarnya jumlah penduduk (population size), penyebarannya, proses, bentuk karakteris penduduk
- Inti perubahan kajian kependudukan ialah proses kematian, kelahiran dan imigrasi
- Untuk mendalamia kajian proses dan perubahan penduduk anda perlu
mengetahui berapa jumlah penduduk yang hidup, berapa yang lahir dan
berpa yang mati, jumlah yang masuk,
sumber :- http://okghiqowiy.blogspot.com/2013/01/dampak-negatif-masalah-kependudukan.html
- http://tuloe.wordpress.com/2009/06/20/dasar-dasar-ilmu-kependudukan/